SOALAN : Apakah pembatal-pembatal
Islam?
JAWAPAN:
'Ketahuilah, sesungguhnya pembatal islam
terbesar ada sepuluh perkara:
Pertama: syirik dalam beribadah
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tiada sekutu baginya, berdasarkan firman
Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال الله تعالى: إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. an-Nisa` :48)
Termasuk syirik adalah menyembelih bukan
karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala, termasuk orang yang menyembelih untuk jin
atau kubah.
Kedua: Barangsiapa yang menjadikan
perantara di antaranya dan di antara Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berdoa dan
meminta syafaat kepada mereka niscaya ia menjadi kafir secara ijma'.
Ketiga: Barangsiapa yang tidak
mengkafirkan orang-orang musyrik atau meragukan kekafiran mereka, atau
membenarkan kepercayaan mereka niscaya kafir secara ijma'.
Keempat: Barangsiapa yang meyakini
bahwa selain syari'at Nabi Salallahu Alayhi Wassalam lebih sempurna dari pada
petunjuknya, atau sesungguhnya hukum selainnya lebih baik dari pada hukumnya ,
seperti orang-orang yang mengutamakan hukum thaghut di atas hukumnya, maka dia
kafir.
Kelima: Barangsiapa yang membenci
sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah Salallahu Alayhi Wassalam, sekalipun
mengamalkannya, niscaya ia kafir dengan ijma', berdasarkan firman Allah
Subhanahu Wa Ta'ala:
قال الله تعالى: ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَآأَنزَلَ اللهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
Yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (al-Qur'an) lalu
Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka. (QS. Muhammad:9)
Keenam: Barangsiapa yang
mengolok-olok sesuatu dari agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala, atau pahala-Nya
Subhanahu Wa Ta'ala, atau siksa-Nya Subhanahu Wa Ta'ala niscaya ia menjadi kafir,
berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال الله تعالى: قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ * لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Katakanlah:"Apakah dengan Allah,
ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". * Tidak usah kamu
minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. Taubah :65-66)
Ketujuh: sihir, dan termasuk jenis
sihir sharf (pengasih, supaya mengasihi) dan 'athf (pembenci,
supaya membenci). Maka barangsiapa yang melakukannya atau ridha dengannya
niscaya ia kafir. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال الله تعالى: وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ
…sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:"Sesungguhnya kami hanya
cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir"… (QS. al-Baqarah:102)
Kedelapan: Membela orang-orang
musyrik dan menolong mereka melawan kaum muslimin. Dalilnya adalah firman Allah
Subhanahu Wa Ta'ala:
قال الله تعالى: وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka
menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS.
al-Maidah:51)
Kesembilan: Barangsiapa yang meyakini
bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi Salallahu Alayhi Wassalam,
dan sesungguhnya ia bisa keluar dari syari'atnya.
Kesepuluh: berpaling dari agama Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, tidak mempelajarinya dan tidak pula mengamalkannya,
berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال الله تعالى: وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِئَايَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَآ إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada
orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling
daripadanya Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang
yang berdosa. (QS. Sajdah :22)
Tidak adalah perbedaan pada semua pembatal
iman ini di antara bercanda, serius dan takut, kecuali orang yang dipaksa, dan
semuanya termasuk bahaya yang besar dan yang paling banyak terjadi.
Seorang muslim harus berhati-hati dan takut darinya atas dirinya, dan
berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari yang menyebabkan murka-Nya dan
kepedihan siksa-Nya. semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi rahmat kepada
Muhammad Salallahu Alayhi Wassalam.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab – ad-Durarus
Saniyah cet/5 (10/91).
No comments:
Post a Comment