Api yang kita lihat di dunia ini tidak dapat menyamai kepanasan api neraka yang dikhaskan untuk golongan kafir dan yang mengingkari perintah Allah. - Gambar hiasan
|
SURAH al-Qaari'ah ada 11 ayat.
Surah ini termasuk dalam kategori surah Makiyyah yang diturunkan selepas surah Quraisy.
Hubungan surah ini dengan surah al-'Aadiyat adalah pada akhir Surah al-Aadiyat diterangkan tentang hari kiamat, manakala keseluruhan ayat dalam surah al-Qari'ah diterangkan huru-hara hari kiamat.
Surah ini termasuk dalam kategori surah Makiyyah yang diturunkan selepas surah Quraisy.
Hari yang menggemparkan, (1)
Apa dia hari yang menggemparkan itu? (2)
Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui kedahsyatan hari yang menggemparkan itu? (3)
(Hari itu ialah: Hari kiamat), hari manusia menjadi seperti kelkatu yang terbang berkeliaran, (4)
Dan gunung-ganang menjadi seperti bulu yang dibusar berterbangan. (5)
Setelah berlaku demikian, maka (manusia akan diberikan tempatnya menurut amal masing-masing); adapun orang yang berat timbangan amal baiknya; (6)
Maka dia berada dalam kehidupan yang senang lenang. (7)
Sebaliknya orang yang ringan timbangan amal baiknya; (8)
Maka tempat kembalinya ialah "Haawiyah" (9)
Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui, apa dia "Haawiyah" itu? (10)
(Haawiyah itu ialah): Api yang panas membakar. (11)
Hubungan surah ini dengan surah al-'Aadiyat adalah pada akhir Surah al-Aadiyat diterangkan tentang hari kiamat, manakala keseluruhan ayat dalam surah al-Qari'ah diterangkan huru-hara hari kiamat.
Firman Allah SWT :
Hari kiamat (Hari yang menggemparkan), (ayat 1)
Hari kiamat (Hari yang menggemparkan), (ayat 1)
Sayid Qutub berkata: Ia disebut menunggal tanpa sebarang penerangan kerana kata-kata itu sendiri sudah cukup menyampaikan saranan yang mengerikan.
Kemudian disusuli pertanyaan yang menggerunkan.
Kemudian disusuli pertanyaan yang menggerunkan.
Firman Allah SWT:
Apakah hari kiamat itu? (Apakah dia hari yang menggemparkan itu?)(ayat 2)
Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?(Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui kedahsyatan hari yang menggemparkan itu?) (ayat 3)
Apakah hari kiamat itu? (Apakah dia hari yang menggemparkan itu?)(ayat 2)
Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?(Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui kedahsyatan hari yang menggemparkan itu?) (ayat 3)
Al-Mawardi berkata: Apakah hari kiamat itu mempunyai dua maksud:
- Hari kiamat sendiri yang ditafsirkan selepas itu.
- Azab yang menakutkan semua hati manusia.
Dinamakannya qari'ah bagi setiap yang sukar dan pedih.
Pengulangan qari'ah sebagai tanda membesarkannya.
Pengulangan qari'ah sebagai tanda membesarkannya.
Firman Allah SWT:
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran.ATAU (Hari itu ialah: Hari kiamat), hari manusia menjadi seperti kelkatu yang terbang berkeliaran, (ayat 4)
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran.ATAU (Hari itu ialah: Hari kiamat), hari manusia menjadi seperti kelkatu yang terbang berkeliaran, (ayat 4)
Berkenaan dengan perkataan firash sebagai perumpamaan mempunyai dua maksud:
- Segala benda yang berterbangan seperti nyamuk dan lainnya termasuk juga belalang. Inilah pendapat al-Farra'.
- Burung yang jatuh ke dalam api bukan semata-mata nyamuk dan juga lalat. Inilah pendapat Abu Ubaidah dan Qatadah.
Firman Allah SWT:
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.(ayat 5)
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.(ayat 5)
Al-Sawi berkata: Allah SWT menyamakan manusia dengan keadaan gunung-ganang, dengan tujuan memberikan peringatan bahawa kegemparan dan kegoncangan yang berlaku yang meliputi semua makhluk termasuk gunung bagai bulu yang berterbangan tanpa haluan.
Demikian juga keadaannya dengan manusia. Mereka menjadi bingung serta panik disebabkan keadaan itu dan kemudian, amalan mereka dihisab lalu amalan mereka diberikan balasan.
Sayid Qutub berkata: Inilah pemandangan pertama bagi hari kiamat yang menggemparkan setiap pemandangan yang menggoncangkan hati dan menggigilkan segenap sendi.
Setiap pendengar merasa segala sesuatu yang tercacak kukuh di bumi hancur lebur menjadi debu-debu yang berterbangan. Kemudian tibalah babak akhir seluruh manusia di hari itu.
Firman Allah SWT:
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. (ayat 6) Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (ayat 7). Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya (ayat 8). Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah (ayat 9).
Sayid Qutub berkata: Makna asalnya (Haawiyah) ibu. Ibu adalah tempat kanak-kanak mencari perlindungan sedangkan ibu tempat kembali bagi orang-orang yang ringan timbangan amalnya dan mencari perlindungan pada hari itu ialah neraka Haawiyah.
Pengungkapan sangat indah dan memberi imbangan makna yang khusus. Ia merupakan kenyataan yang tidak jelas sebagai persediaan untuk diiringi dengan penjelasan yang menjadikan kesannya bertambah mendalam lagi.
Firman Allah SWT:
Demikian juga keadaannya dengan manusia. Mereka menjadi bingung serta panik disebabkan keadaan itu dan kemudian, amalan mereka dihisab lalu amalan mereka diberikan balasan.
Sayid Qutub berkata: Inilah pemandangan pertama bagi hari kiamat yang menggemparkan setiap pemandangan yang menggoncangkan hati dan menggigilkan segenap sendi.
Setiap pendengar merasa segala sesuatu yang tercacak kukuh di bumi hancur lebur menjadi debu-debu yang berterbangan. Kemudian tibalah babak akhir seluruh manusia di hari itu.
Firman Allah SWT:
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. (ayat 6) Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (ayat 7). Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya (ayat 8). Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah (ayat 9).
Sayid Qutub berkata: Makna asalnya (Haawiyah) ibu. Ibu adalah tempat kanak-kanak mencari perlindungan sedangkan ibu tempat kembali bagi orang-orang yang ringan timbangan amalnya dan mencari perlindungan pada hari itu ialah neraka Haawiyah.
Pengungkapan sangat indah dan memberi imbangan makna yang khusus. Ia merupakan kenyataan yang tidak jelas sebagai persediaan untuk diiringi dengan penjelasan yang menjadikan kesannya bertambah mendalam lagi.
Firman Allah SWT:
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (ayat 10)
Ia merupakan nama daripada nama-nama neraka. Dinamakan demikian kerana jauh dasarnya. Ada riwayat menyebut ahli neraka sampai ke bawah jatuh akan mengambil masa 70 tahun.
Firman Allah SWT: (Iaitu) api yang (membakar) sangat panas.(ayat 11)
Firman Allah SWT: (Iaitu) api yang (membakar) sangat panas.(ayat 11)
Sayid Qutub berkata: Itulah ibu tempat kembalinya orang-orang yang ringan timbangan amalnya. Biasanya, pada ibulah terdapat keamanan dan ketenangan, tetapi malangnya orang ini mendapat neraka yang amat panas. Ini suatu ungkapan yang menimbulkan rasa terkejut yang membayangkan hakikat kejam.
Penutup
Penutup
Sayid Qutub dalam Fi Zilal al-Quran berkata: Berat ringan timbangan amalan itu menyarankan adanya amalan-amalan yang bernilai dan dihargai Allah SWT. Dan adanya amalan yang tidak bernilai tidak dihargai Allah SWT.
Inilah keseluruhan yang dapat difahami dari ungkapan ayat ini. Inilah yang dimaksudkan Allah dengan firman-Nya itu.
Percubaan menceburkan diri dalam perdebatan aqliyah dan lafziyah mengenai maksud-maksud ungkapan ayat itu merupakan perbuatan biadap terhadap al-Quran, di samping usaha sia-sia didorong kekosongan hidup yang menghalangi seseorang memberi perhatian yang sebenar terhadap al-Quran dan Islam.
Semoga kita menjadi golongan yang mendapat kurniaan Allah SWT, Amin.
Sumber Rujukan : Gambaran hari kiamat
Oleh DR. ZULKIFLI MOHAMAD ALBAKRI
Dengarkan bacaan surah ini
No comments:
Post a Comment